Kumelangkah setapak demi setapak
melewati berbagai cobaan dan rintangan
walau tubuh merasa lemah
namun, semangat tetap menggebu
Mengejar waktu dengan harapan
melawan hari hancurkan karang
tebaskan pisau kesombongan hati
kuatkan iman, dekatkan hati
tuk bisa lewati gilanya dunia
Maju trus tebarkan pesona
hiasi pikiran penuh warna warni
tinggalkan problema dengan senyum
jangan menoleh kebelakang, tuk menghasilkan buah yang baik
Terus maju jangan menyerah
gapailah cita-cita dengan penuh semangat
yang selama ini kau nantikan
demi masa depan kelak
Meilanie Ulfah Ariyanti
Senin, 12 Januari 2015
CINTA SESUNGGUHNYA
Kamu hadir membawa warna baru
Kamu obati luka ku tentang masa lalu
Kamu mampu mngubah kehidupanku
Jauh lebih baik dari kehidupan yang lalu
Kamu mampu mngubah kehidupanku
Jauh lebih baik dari kehidupan yang lalu
Kamu manusia sederhana yang mampu memberikan cinta yang luar biasa
Cinta yang tak mampu di ungkapkan oleh kata kata
Mendengar apa yg tidak dikatakan
Mengerti apa yang tidak di jelaskan
Cinta yang tak mampu di ungkapkan oleh kata kata
Mendengar apa yg tidak dikatakan
Mengerti apa yang tidak di jelaskan
Terimakasih cinta....
Atas segala hal yang kamu berikan
Cinta tulus dan juga pengajaran tentang berbagai hal
Kamu telah mengajarkan apa itu menghargai, menerima, bersyukur, ikhlas dan mandiri
Kini ku mampu berdiri sendri dengan tenang melewati semua permasalahan pribadi
Dan kini aku telah mengerti apa itu hidup dan juga cinta sejati
Atas segala hal yang kamu berikan
Cinta tulus dan juga pengajaran tentang berbagai hal
Kamu telah mengajarkan apa itu menghargai, menerima, bersyukur, ikhlas dan mandiri
Kini ku mampu berdiri sendri dengan tenang melewati semua permasalahan pribadi
Dan kini aku telah mengerti apa itu hidup dan juga cinta sejati
Berharap setiap mimpi akan mnjdi nyata
Hidup bahagia bersama selamanya
Semoga rasa antara kita takkan pernah pudar bersama sang waktu
Sehingga Tiada celah bagi cinta yang lainnya
Hidup bahagia bersama selamanya
Semoga rasa antara kita takkan pernah pudar bersama sang waktu
Sehingga Tiada celah bagi cinta yang lainnya
Oleh Kania Yuliasari
Sabtu, 20 Desember 2014
Kamis, 30 Oktober 2014
makalah pedhopilia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kata phedophilia ini berasal dari bahasa
Yunani: paidophilia (pais :"anak-anak") dan philia (cinta yang
bersahabat" atau "persahabatan”). Di zaman modern, pedofil digunakan
sebagai ungkapan untuk "cinta anak" atau "kekasih anak" dan
sebagian besar dalam konteks ketertarikan romantis atau seksual.
Infantofilia, atau nepiofilia, digunakan untuk merujuk
pada preferensi seksual untuk bayi dan balita (biasanya umur 0-3).
Pedofilia digunakan
untuk individu dengan minat seksual utama pada anak-anak prapuber yang berusia
13 atau lebih muda.
Hebephilia didefinisikan sebagai individu dengan minat
seksual utama pada anak prapubertas yang berusia 11 hingga 14 tahun. DSM IV
tidak memasukkan hebephilia di dalam daftar di antara diagnosis, sedangkan
ICD-10 mencakup hebephilia dalam definisi pedofilia.
Pedofilia
didefinisikan sebagai gangguan kejiwaan pada orang dewasa atau remaja yang
telah mulai dewasa (pribadi dengan usia 16 atau lebih tua) biasanya ditandai
dengan suatu kepentingan seksual primer atau eksklusif pada anak prapuber
(umumnya usia 13 tahun atau lebih muda, walaupun pubertas dapat bervariasi).
Anak harus minimal lima tahun lebih muda dalam kasus pedofilia remaja (16 atau
lebih tua) baru dapat diklasifikasikan sebagai pedofilia.
1.2
Rumusan Masalah
1)
Apa yang dimaksud
dengan penyimpangan seksual itu?
2)
Apa yang dimaksud
dengan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi prilaku seksual?
1.3
Tujuan penulis membuat makalah ini.
1)
Agar masyarakat
mengetahui apa penyimpangan seksual itu.
2)
Agar masyarakat
mengetahui dampak apa yang terjadi jika sesorang termasuk kedalam orang yang
melakukan tindakan penyimpangan seksual.
3)
Agar masyarakat
mengetahui bagaimana caranya agar seseorang yang sudah terjerumus kedalam
perilaku tersebut bisa kembali normal, dan tidak menjauhi orang yang seperti
tersebut.
BAB
II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
Pedophilia
Apa itu sebenarnya Pedofilia?
Pedophilia merupakan istilah untuk menerangkan salah
satu penyimpangan seksual, dimana individu memiliki hasrat erotis yang abnormal
terhadap anak-anak. Pedophilia / Pedophil / Pedofilia / Pedofil Adalah orang dewasa
yang yang suka melakukan hubungan seks / kontak fisik yang merangsang dengan
anak di bawah umur.
2.2
Bentuk-bentuk Penyimpangan Seksual
Penyimpangan seksual adalah aktivitas seksual yang ditempuh seseorang
untuk mendapatkan kenikmatan seksual dengan tidak sewajarnya. Biasanya, cara
yang digunakan oleh orang tersebut adalah menggunakan obyek seks yang tidak wajar.
Penyebab terjadinya kelainan ini bersifat psikologis atau kejiwaan, seperti
pengalaman sewaktu kecil, dari lingkungan pergaulan, dan faktor genetik.
2.3
Beberapa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi prilaku seksual:
1.
Perspektif biologis
Perubahan biologis yang terjadi pada masa pubertas dan
pengaktifan hormonal. Pada masa ini rawan terjadinya penyimpangan seksual.
2.
Pengaruh orangtua
Pngaruh ini terjadi biasanya kurangnya komunikasi antara
orangtua dengan remaja dalam masalah seputar seksual yang akhirnya dapat
memperkuat munculnya perilaku penyimpangan seksual (Oom, 1981).
3.
Pengaruh teman
sebaya
4.
Prespektif akademik
5.
Prespektif akamik
6.
Perseptif sosial
kognitif
2.4 Beberapa ahli mendefinisikan Pedofilia sebagai
berikut :
1. Klasifikasi
Penyakit Internasional (ICD) mendefinisikan pedofilia sebagai
"gangguan kepribadian dewasa dan perilaku" di mana ada pilihan
seksual untuk anak-anak pada usia pubertas atau pada masa prapubertas awal.
2. Menurut
Diagnostik dan Statistik Manual Gangguan Jiwa (DSM), pedofilia adalah parafilia
di mana seseorang memiliki hubungan yang kuat dan berulang terhadap dorongan
seksual dan fantasi tentang anak-anak prapuber dan di mana perasaan mereka
memiliki salah satu peran atau yang menyebabkan penderitaan atau kesulitan
interpersonal
Kasus pedophilia terdiri dari dua jenis yaitu :
a. Pedophilia heteroseksual, yaitu kasus pedophilia yang terjadi pada individu
berbeda jenis.
b. Pedophilia homoseksual, yaitu kasus pedophilia yang terjadi pada individu
sejenis.
2.5 Macam-Macam Pedophilia
Pedophilia terdiri dari beberapa
macam yaitu :
a. Pedophilia tipe eksklusif (Fixated)
Seseorang yang hanya tertarik pada anak-anak kecil, umumnya tidak memiliki
rasa ketertarikan dengan orang dewasa. Mereka kebanyakan seorang laki-laki
dewasa dan cenderung menyukai anak laki-laki. Hal ini disebabkan karena mereka
tumbuh melalui hubungan yang erat antar sesama anak laki-laki. Pedophilia tipe
ini biasanya melakukan aktivitas di tempat-tempat dimana banyak anak laki-laki
berkumpul seperti gereja, tempat olah raga, atau daerah dekat perumahan.
b. Pedophilia tipe non eksklusif (Regressed)
Seseorang
yang tidak hanya tertarik pada anak kecil tetapi pada orang dewasa. Umumnya
mereka adalah laki-laki dewasa yang sudah menikah dengan seorang wanita dewasa
juga, dan tetap memiliki ketertarikan terhadap anak perempuan berusia antara
8-10 tahun. Mereka memandang anak kecil sebagai pengganti orang dewasa, dan
memperlakukan mereka layaknya orang dewasa. Perilaku penyimpangan seksual
pertama terhadap anak-anak biasanya terjadi secara mendadak dan tidak
direncanakan.
c. Cross sex
pedophilia
Seorang
laki-laki yang suka menyentuh secara seksual anak perempuan. Biasanya tipe ini
termasuk kedalam tipe pedophilia regressed. Mereka biasanya berteman dengan
anak-anak perempuan dan perlahan-lahan melakukan aktivitas seksual dengan cara
merayu dan bukan dengan jalan memaksa anak tersebut. Aktivitas mereka termasuk
menyentuh secara seksual anak kecil, dan menyuruh anak tersebut melakukan hal
yang sama terhadap mereka dan kemungkinan melakukan stimulasi oral tetapi
mereka jarang sekali melakukan hubungan seksual.
d. Same sex
pedophilia
Banyak
penderita pedophilia yang melakukan hubungan seksual atau memiliki fantasi
seksual kepada anak kecil yang berkelamin sama, dan mereka tidak melakukan
hubungan seksual dengan orang dewasa yang berkelamin berbeda, namun mereka
menolak jika disebut seorang homoseksual. Umumnya usia anak laki-laki yang
rentan dianiaya secara seksual oleh pedophilia tipe ini adalah antara 10-12
tahun. Aktivitas seksual yang biasanya dilakukan berupa meraba-raba tubuh anak,
masturbasi, stimulasi oral oleh anak-laki-laki dan seks anal dimana pria dewasa
yang berperan aktif.
e. Pedophilia perempuan
Mayoritas
penderita Pedophilia adalah kaum pria, namun juga dapat ditemukan pada
perempuan. Namun demikian penderita Pedophilia wanita biasanya tidak terlalu
menonjol karena rasa kasih sayang wanita terhadap anak-anak terlihat sebagai
sikap keibuan. Anak laki-laki tidak memiliki pandangan negatif bila berhubungan
seksual dengan wanita dewasa oleh karena itu tidak ada yang melaporkan jika hal
ini terjadi.
Secara lebih
singkat Robert G Meyer dan Paul Salmon membedakan beberapa tipe pedophilia.
1.
Tipe pertama :
adalah mereka yang memiliki perasaan tidak mampu secara seksual, khususnya bila
berhadapan dengan wanita dewasa seperti di jelaskan di atas.
2.
Tipe ke dua :
adalah mereka yang punya perhatian khusus terhadap ukuran alat vitalnya.
Umumnya mereka merasa ukuran alat vitalnya tidak normal (biasanya menganggap
terlalu kecil) ada juga jenis yang terobsesi dengan ketidak sanggupannya
menjaga ereksi dalam tempo cukup lama.
2.6 Faktor penyebab Pedophilia
Faktor yang menyebabkan seseorang menjadi
seorang pedophila adalah:
a.
Faktor Genetik
Menurut Ray Blanchard dan James Carton yang
merupakan sexologist dari Kanada mengungkapkan adanya faktor hubungan antara
fungsi dan stuktur otak dengan resiko terjadinya pedophilia, mereka mengatakan
bahwa lelaki yang tingkat IQnya rendah beresiko memiliki anak laki-laki yang
mengalami cedera otak, dimana anak yang mengalami cedera otak besar kemungkinan
mengidap pedophilia.
b.
Faktor Lingkungan
Seorang dapat menjadi pedophilia jika ia berada dalam
lingkungan pedophilia, sebab secara tidak langsung ia terbawa oleh kebiasaan
para pedophilia dan ada pula yang diajari.
c.
Faktor trauma masa lalu
Seorang anak laki-laki yang menjadi korban tindakan
pedophilia (pedophilia homoseksual), berkemungkinan akan menjadi pedophilia
juga, sebab adanya trauma berkepanjangan yang sulit dihilangkan.
2.7 Dampak Pada Korban Pedophilia
Anak-anak korban kejahatan seks
(pedophilia) biasanya menyimpan penderitaannya, cenderung tidak mau bicara dan
tertutup, Hal ini dapat menyebabkan mereka (korban pedophilia) mengalami anxiety
neurosis, yaitu ganguan saraf yang terjadi akibat konflik batin
berkepanjangan, dimana mereka (korban pedophilia) merasa bersalah berdosa dan
putus asa.
Menurut Surilena, dampak pada
korban pedophilia tergantung pada tingkat usianya, korban cenderung menjadi
lebih pendiam, memiliki kelainan perilaku seksual dibanding anak-anak lainnya,
cenderung lebih depresi, memiliki kepercayaan diri rendah, perasaan ingin bunuh
diri, menggunakan alkohol dan obat terlarang, lari dari rumah, dibanding
anak-anak lain seusia mereka.
Pada korban pedophilia heteroseksual para korbannya (anak-anak)
akan mengalami guncangan mental, dimana anak akan mengalami trauma, malu, dan
depresi yang berat. Sedangkan pada pedophilia homoseksual, korban (anak laki-laki) akan mengalami hal yang lebih
dari itu, kemungkinan besar korban anak laki-laki akan menjadi pedophil (pelaku
pedophilia). Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya trauma masa lalu.
2.8 Perlindungan terhadap anak
Menurut Maria Ulfah Anshor (2007),
anak adalah merupakan bagian terpenting dari seluruh proses pertumbuhan
manusia, karena pada masa anak-anaklah sesungguhnya karakter dasar seseorang
dibentuk baik yang bersumber dari fungsi otak maupun emosionalnya. Berkualitas
atau tidaknya seseorang di masa dewasa sangat dipengaruhi oleh proses
pengasuhan dan pendidikan yang diterima di masa kanak-kanaknya. Dengan kata
lain, kondisi seseorang di masa dewasa adalah merupakan hasil dari proses
pertumbuhan yang diterima di masa anak-anak. Adapun faktor-faktor dominan yang
mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan anak adalah orang tua, sekolah dan
lingkungan. Ketiga faktor tersebut merupakan kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.
Psikolog anak, Anna Surti Ariana (2008)
mengatakan, sejak kecil anak perlu diajarkan pengetahuan tentang keseluruhan
anggota tubuh. Misalnya bagian tangan, perut, kaki, dan juga nama alat
kelaminnya. Tahapan selanjutnya, bila anak menginjak usia dua tahun, orangtua
dapat mulai mengajari tentang pentingnya menutup bagian-bagian tubuh yang
vital. Juga mengajarkan anak bila mengganti baju di dalam kamar. Lalu, saat
anak berusia tiga tahun, orangtua mulai memberitahukan ke anak bahwa
bagian-bagian vital tersebut tidak boleh dipegang oleh orang lain.
Anak pun perlu diberi tahu kalau
ada orang yang memainkan bagian tubuhnya dan merasa tidak suka, maka teriak
saja. Tujuannya menjaga supaya anak menjadi tahu apa yang mesti dilakukan bila
dia mengalami peristiwa tersebut. Begitu pula kalau anak ingin pergi keluar rumah,
maka biasakan dia berpamitan dan memberitahukan akan pergi ke mana.
Peristiwa pedophilia rawan terjadi pada anak usia empat
tahun ke atas hingga memasuki usia SD (Sekolah Dasar). Hal ini dikarenakan
mereka sangat gampang dibohongi dan menurut ajakan orang lain. Ada beberapa
tanda, anak mengalami kekerasan seksual, yakni tanda-tanda fisik dan
psikologis. Tanda fisik biasanya anak mengeluh di bagian alat kelamin atau
anusnya. Misalkan ketika mau pipis anak jadi teriak-teriak takut atau tidak mau
pipis, sedangkan tanda psikologisnya adalah anak memiliki rasa takut berlebih
jika bertemu dengan seseorang, seperti berteriak atau menangis.
2.9 Pertanyaaannya dapatkah penderita pedophilia
disembuhkan?
Jawabannya adalah bisa. Untuk itu harus ditemukan apa
yang menjadi sumber sehingga seseorang menjadi pedophilia.
A.
Farmakoterapi:
1. Pengobatan
dengan estrogen (eastration).
Estrogen
dapat mengontrol dorongan-dorongan seksual yang tadinya tidak
terkontrol menjadi lebih terkontrol. Arah keinginan seksual tidak diubah diberikan peroral. Efek samping tersering adalah ginecomasti.
terkontrol menjadi lebih terkontrol. Arah keinginan seksual tidak diubah diberikan peroral. Efek samping tersering adalah ginecomasti.
2.
Pengobatan dengan neuroleptik.
A.
Phenothizine
Memperkecil
dorongan sexual dan mengurangi kecemasan. Diberikan peroral.
B.
Fluphenazine enanthate
Preparat
modifikasi Phenothiazine dapat
mengurangi dorongan sexual lebih
dari dua-pertiga kasus dan efeknya sangat cepat. Diberikan IM dosis 1cc 25
mg. Efektif untuk jangka waktu 2 pekan.
dari dua-pertiga kasus dan efeknya sangat cepat. Diberikan IM dosis 1cc 25
mg. Efektif untuk jangka waktu 2 pekan.
3. Pengobatan dengan
trnsquilizer
Diazepam
dan Lorazepam berguna untuk mengurangi gejala-gejalan kecemasan dan rasa takut.
Perlu diberikan secara hati-hati karena dalam dosis besar dapat menghambat
fungsi sexual secara menyeluruh. Pada umumnya obat-obat neuroleptik dan
transquilizer berguna sebagai terapi untuk pendekatan psikologik.
B.
Psikoterapi
Psikoterapi
pada kebiasaan masturbasi mesti dilakukan dengan pendekatan yang cukup
bijaksana, dapat menerima dengan tenang dan dengan sikap yang penuh pengertian
terhadap keluhan penderita. Menciptakan
suasana dimana penderita dapat menumpahkan semua masalahnya tanpa ditutup-tutupi
merupakan tujuan awal psikoterapi. Pada
penderita yang datang hanya dengan keluhan masturbasi dan adanya sedikit
kecemasan, tindakan yang diperlukan hanyalah meyakinkan penderita pada
kenyataan yang
sebenarnya dari masturbasi. Pada kasus-kasus adolescent,
kadang-kadang psikoterapi lebih kompleks dan memungkinkan dilakukan semacam
interview sex education. Psikotherapi
dapat pula dilakukan dengan pendekatan keagamaan dan keyakinan penderita.
C. Hypnoterapi
Self-hypnosis
(auto-hypnosis) dapat diterapkan pada penderita dengan masturbasi kompulsif,
yaitu dengan mengekspose pikiran bawah sadar penderita dengan anjuran-anjuran
mencegah masturbasi.
D.
Genital Mutilation (Sunnat)
Ini
merupakan pendekatan yang tidak lazim dan jarang dianjurkan secaramedis.Pada beberapa daerah dengan kebudayaan
tertentu, dengan tujuan mengurangi/membatasi/meniadakan hasrat seksual
seseorang, dilakukan mutilasi genital dengan model yang beraneka macam.
E.
Menikah
Bagi
remaja/adolescent yang sudah memiliki kesiapan untuk menikah dianjurkan untuk
menyegerakan menikah untuk menghindari/mencegah terjadinya kebiasaan
masturbasi.
Selain itu dalam terapy biasanya penderita juga
mendapatkan antiandrogen (penekan hormon) yang membatasi libido seksualnya.
Ada juga terapy yang menggunakan film sebagai
psikoterapy. Film tersebut berisi gambaran ulang yang dilakukan oleh penderita
pedophilia terhadap anak-anak di bawah umur.
Tujuan terapi jelas, yaitu dengan menyaksikan contoh
perilaku seperti mereka sendiri lewat film itu, penderita menjadi syok dan
muncul rasa enggan untuk melanjutkan penyimpangannya.
Dari kasus-kasus yang ada, penderita pedophilia
heteroseksual ternyata lebih mudah disembuhkan ketimbang pedophilia yang
cenderung homoseksual.
2.10 Penyelesaian Masalah
Berdasarkan data-data yang telah diungkapkan diatas
maka dapat disimpulkan beberapa hal yang dapat mengatasi masalah tentang tindak
pedophilia yaitu :
a.
Memberikan informasi
kepada masyarakat melalui kampanye tentang upaya-upaya yang harus ditempuh untuk
menghindari terjadinya tindak pedophilia.
b.
Meningkatkan peran dan
kepedulian masyarakat terhadap korban dan tindakan pedophilia melalui kampanye
ini.
c.
Setiap orang tua harus
meningkatkan pengawasan ekstra terhadap anak-anaknya.
Menurut Seto
Mulyadi, Doktor Psikologi anak Universitas Indonesia (UI) ada beberapa cara
yang bisa dilakukan orangtua untuk keamanan dan keselamatan buah hati, antara
lain :
1.
Pengenalan seks
dini terhadap buah hati anda dapat menjadi salah satu solusi.
2.
Pendidikan seks
usia dini dapat dimulai sejak anak berusia dua setengah hingga tiga tahun.
3.
Pendidikan seks
bisa dimulai dari bagaimana menjaga kesehatan organ intim anak-anak, mulai dari
harus dibersihkan setiap saat hingga tidak boleh memegang organ intim saat
tangan kotor.
4.
Anak juga perlu
diajarkan untuk menjaga organ intimnya, seperti menolak bila orang lain
(siapapun, meski saudara terdekatpun) hendak memegang atau meraba organ intim
mereka.
5.
Anak juga perlu
diajarkan berteriak dan melapor kepada orang tua, apabila ada yang ingin meraba
organ intimnya. Hal ini akan dilakukan anak hingga mereka dewasa.
6.
Mengingatkan anak
untuk tidak meraba, memegang atau mengganggu organ intim orang lain.
7.
Selain itu, di
sekolah, diperlukan juga koordinasi yang baik antara pihak orang tua dan pihak
sekolah, terutama guru (wali kelas secara langsung) yang melalui waktu paling
banyak bersama murid di lingkungan sekolah.
Solusi
Pencegah Terjadinya Paedofil
Dibawah
ini ada beberapa langkah untuk pengamanan dalam cara yang sederhana yaitu :
1.
Metode utama yaitu
menghindari situasi yang dapat memicu tindak paedofil. Jangan meninggalkan
anak-anak sendirian dengan orang dewasa lain, kecuali orang tua atau anggota
keluarga yang dapat dipercaya.
2.
Anak-anak harus
diajarkan untuk berteriak atau berlari jika mereka dihadapkandengan situasi
yang tidak nyaman. Mereka juga harus diajarkan bahwa merekadiharapkan berteriak
atau memanggil bantuan dalam situasi seperti itu.
3.
Lewat pendidikan.
Anak-anak harusdiajarkan untuk mencegah situasi yang membuat mereka rawan
terhadap pedofilia.
4.
Orang dewasa yang
bekerja dengan kaum muda harus diajarkan untuk menghindari situasi yang dapat
ditafsirkan sebagai pedofilia.
5.
Kecukupan kasih
sayang dan terpenuhinya kebutuhan pokok anak dari orang tua atau orang-orang
yang secara keturunan maupun secara hukum bertanggung jawab atas kelangsungan
hidupnya sehingga anak tidak mudah terayu oleh iming-iming pelaku paedofil.
2.11 Target Audien
Target audien
yang ingin dicapai dalam kampanye ini adalah :
a. Demografi
Keluarga (orang tua) yang memiliki anak
berusia sekitar 0-17 tahun, sebab menurut UU No 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak, anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk
anak yang masih dalam kandungan. Anak berusia 0-17 tahun juga merupakan sasaran
korban dari pelaku pedophilia.
b. SES (Social Economy Status)
semua kalangan, semua jenis pekerjaan,
dimana tingkat pendidikan masyarakat meliputi SD, SMP, SMA karena kampanye ini
ingin ditujukan bagi masyarakat kalangan menengah kebawah.
c. Psikografi
Sering berkumpul, cenderung ramah, memiliki sikap yang
stabil, dan tidak terlalu konsumtif. ( ibu-ibu : diam dirumah, Bapak-bapak :
aktif)
d. Geografi
Masyarakat diwilayah kota Bandung.
Usaha-usaha Untuk Menghindari Penyimpangan Seksual
1.
Meningkatkan iman
dan taqwa.
2.
Sikap dan
pengertian yang baik orang tua.
3.
Pendidikan seks.
4.
Memberikan
lingkungan yang baik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyimpangan seksual adalah aktivitas
seksual yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatan seksual dengan
tidak sewajarnya yang melanggar norma dalam kehidupan masyarakat. Biasanya,
cara yang digunakan oleh orang tersebut adalah menggunakan obyek seks yang
tidak wajar. Penyebab terjadinya kelainan ini bersifat psikologis atau
kejiwaan, seperti pengalaman sewaktu kecil, dari lingkungan pergaulan, dan
faktor genetik. Contoh bentuk penyimpangan seksual adalah sodomi dan
pedophilia. Sodomi adalah semua
bentuk pertemuan organ non-kelamin dengan alat kelamin, baik dilakukan secara
heteroseksual, homoseksual, atau antara manusia dan hewan. Pedophilia adalah adalah penyimpangan kepribadian seseorang yang
memiliki ketertarikan atau hasrat seksual terhadap anak-anak yang belum
memasuki masa remaja. Perspektif biologis, Pengaruh orangtua, Pengaruh teman
sebaya, Perspektif akademik dan
Perseptif sosial kognitif merupakan factor yang mempengaruhi penyimpangan
seksual. Meningkatkan iman dan taqwa, Sikap dan pengertian yang baik orang tua,
Pendidikan seks, Memberikan lingkungan yang baik, Berteman dengan orang yang
yang tidak membawa pengaruh untuk melakukan penyimpangan seksual merupakan
usaha yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyimpangan seksual.
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pedofilia#Etimologi_dan_definisi
http://id.wikipedia.org/wiki/Pedofilia
http://www.hellodoctor.co.id/pedofilia-harus-segera-diputus-rantainya/
http://id.shvoong.com/humanities/1962058-pencegahan-penyimpangan-seksual/#ixzz2BUb1VF6c
Langganan:
Postingan (Atom)